Tingkatkan Pemahaman e-voting, Dinas PMK Kabupaten Sleman lakukan Sosialisasi dan Simulasi.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap tatacara pemungutan suara secara e-voting, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman menggelar acara sosialisasi dan simulasi e-voting pemilihan Lurah Serentak tahun 2021.
Acara sosialisasi dan simulasi dilaksanakan di 35 kalurahan yang tersebar di 17 kapanewon di wilayah kabupaten Sleman.
Demikian dikatakan Agung Indarto selaku Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Aparatur Kalurahan Dinas PMK Sleman saat memberikan pengantar pada acara Sosialisasi Pemilihan Lurah secara elektronik yang dilaksanakan di aula kalurahan Donoharjo pada Senin 14/06/2021.
"Kalurahan Donoharjo mendapatkan giliran sosialisasi dan simulasi terakhir dari 35 kalurahan yang akan menggelar pemilihan lurah di kabupaten Sleman pada tanggal 22 Agustus 2021 mendatang" ungkap nya.
Pemilihan Lurah secara elektronik baru pertama kali dilakukan di 35 kalurahan pada tahun 2021, setelah sebelumnya sebanyak 49 kalurahan sukses menggelar acara yang sama pada 20 Desember 2020.
Sebagian dari pemilih mungkin sudah mengetahui tatacara pemungutan suara e-voting melalui berbagai media. Dengan diselenggarakan simulasi e-voting di tiap kalurahan yang akan melakukan pemilihan lurah diharapkan para pemilih menjadi lebih paham dan merasa tidak asing lagi dengan pemungutan suara secara elektronik mengingat pemungutan suara sebelumnya dilakukan dengan coblosan sehingga kesalahan dapat diminimalisir dan jalannya Pemilihan Lurah berjalan dengan lancar.
"Ada sebagian pemilih khawatir tidak bisa melakukan pemilihan karena merasa 'gaptek' atau asing dengan dunia digital padahal pemungutan suara secara elektronik ini alurnya sama dengan pilihan secara konvensional (coblosan), yang membedakan hanya cara pemungutan suara saja. E-voting dilakukan dengan cara pemilih datang ke TPS dengan menyerahkan undangan ke petugas, kemudian petugas berikutnya akan melakukan verifikasi data dan menyerahkan kartu pintar ke pemilih, selanjutnya kartu pintar tersebut diserahkan ke petugas bilik suara, selanjutnya kartu pintar dimasukkan ke card reader dan melakukan aktifasi monitor. Setelah itu akan muncul gambar/foto kontestan, kemudian pemilih melakukan pemungutan suara dengan cara menyentuh layar monitor pada gambar atau nomor yang sesuai dengan pilihannya, setelah memilih tekan "YA" jika sudah Yakin dan Tekan "TIDAK" jika belum yakin. Bila tidak yakin atau keliru saat diyakinkan itu dijawab TIDAK dan di layar monitor akan muncul gambar seperti semula." terangnya.
Hasil pemilihan dalam layar akan secara otomatis tercetak pada kertas struk pilihan di printer yang berisi nama, no kontestan dan barcode komputer.
Selanjutnya pemilih mengambil struk pilihan ,dilipat kemudian dimasukkan ke kotak audit proses selanjutnya pemilih melepas sarung tangan plastik dan menuju petugas tinta untuk oles tinta di jari sebagai tanda telah memilih. Proses pemilihan pun telah selesai.
Dari sisi kerahasiaan dijamin aman karena yang dicantumkan di struk pilihan hanya hari dan tanggal saja sedangkan jam berapa tidak ada.
Ia mengungkapkan dari segi Rekapitulasi suara pun lebih cepat dan praktis karena perolehan suara masing-masing calon lurah langsung dicetak dan dalam hitungan menit , perolehan suara masing-masing kontestan sudah bisa diketahui.
"Pada hari itu juga sudah bisa diketahui dan ditetapkan siapa calon lurah terpilih. Dengan kata lain e-voting lebih cerdas, praktis, cepat dan akurat " jelas Agung.
Selanjutnya Agung menjelaskan berbagai antisipasi seandainya terjadi kendala saat pemungutan suara secara elektronik termasuk seandainya listrik mati pada saat pemungutan suara? Di TPS telah disediakan UPS ( Uninterruptible Power Supply) yaitu alat untuk cadangan listrik yang bisa bertahan sekitar 10-15 menit sehingga komputer akan terus menyala pada saat UPS bekerja. Di masing-masing TPS juga disediakan genset yang bisa dipakai sebagai tenaga listrik cadangan.
"Alat pemungutan suara e-voting ini bekerja secara offline tidak terhubung dengan internet, sehingga kekhawatiran terhadap data yang direkayasa atau dibajak oleh pihak tertentu tidak akan terjadi."lanjut Agung.
Pada akhir acara, semua undangan yg merupakan calon pemilih dan terdiri dari beberapa unsur diantaranya perwakilan karang taruna, PKK, lansia, dan tokoh masyarakat diperkenankan untuk mencoba alat pemungutan suara e-voting tersebut.
Agung berharap agar semua elemen masyarakat yang hadir apada saat itu, berperan aktif untuk menyebar luaskan tatacara pemungutan suara e-voting kepada masyarakat agar Pemilihan Lurah tanggal 22 Agustus 2021 nanti berjalan dengan sukses. (Upik Wahyuni/KIM Donoharjo).